LOVE . LIVE . LAUGH

Wednesday, November 2, 2011

Teori-Teori dalam Komunikasi dan Kaitannya dengan Politik


Nama                          : Kiki Rizky Laila Winarto
Nim                             : 1001132364
Mata Kuliah              : Komunikasi Politik
Kelas                           : A


Media massa memiliki peranan penting dalam dalam proses politik. Ia merupakan tokoh sentral dalam aktivitas politik. Bahkan menurut Lichtenberg, media merupakan aktor utama yang dapat membuat karier politik seseorang menjadi cemerlang.
Melalui media massa kita dapat mengetahui aktivitas para politisi entah itu mengenai visi dan misinya atau pemikiran-pemikirannya, kewibawaan dan kebijaksanaannya, maupun bagaimana fisiknya. Media berisi banyak informasi dan pendapat tentang politik.
Ada beberapa teori komunikasi yang berkaitan erat dengan politik dan dapat dijadikan acuan untuk melihat kekuatan ataupun kelemahan media dalam memersuasi masyarakat dalam hubungannya dengan aktivitas politik.
Teori Jarum Suntik
Teori jarum suntik berpendapat bahwa khalayak tidak mempunyai kekuatan sedikitpun untuk menolak berita atau informasi setelah ditembakkan melelui media. Khalayak seperti terbius melalui jarum suntik sehingga tidak mempunyai alternatif untuk menentukan pilihan lain kecuali yang disiarkan oleh media.
Teori Kepala Batu
Teori kepala batu memiliki pemahaman bahwa dalam diri individu terdapat suatu kemampuan untuk menyeleksi apa saja yang berasal dai luar dan tidak direspon begitu saja. Teori kepala batu ini tidak sepaham dengan teori jarum suntik karena menurut teori kepala batu, khalayak berhak memilih informasi yang mereka butuhkan dan yang tidak.

Teori Kegunaan dan Kepuasan
Teori kegunaan dan kepuasan berhubungan dengan konsumen tetntang cara mereka menggunakan media untuk mencari informasi yang mereka butuhkan. Teori ini banyak digunakan oleh para politisi.
Politisi menjadikan media mata dan hati untuk mengetahui apa yang terjadi di masyarakat, serta menjadikan media sebagai pengganti partai untuk menghubungakan dengan partai pendukung atau konstituennya.
Teori Lingkar Kesunyian
Teori ini berkaitan dengan kekuatan media yang bisa membuat opini publik, tetapi dibalik itu ada opini yang bersifat laten berkembang di tingkat bawah yang tersembunyi karena tidak sejalan dengan opini public mayoritas yang bersifat manifes. Opini yang tersembunyi inilah yang disebut dengan opini yang berada di dalam lingkar kesunyian.
Contohnya, seperti perpolitikan di era orde baru yakni masa kepemimpinan Soeharto yang otoriter dimana masyarakat tidak dapat mengemukakan pendapat secara terang-terangan. Pada saat itu sebenarnya ada banyak sekali opini public yang berkembang di tingkat bawah. Namunopini tersebut tidak bisa diangkat karena bertentangan dengan opini mayoritas di tingkat atas. Akhirnya ini mengakibatkan ada banyak humor politik yang berkembang di kalangan masyarakat yang tidak bisa di publikasikan dalam media massa. Contohnya istilah Tosiba yang merupakan pelesetan dari Tommy, Sigit, dan Bambang.
Teori Penanaman
Teori penanaman disini maksudnya adalah teori yang menggambarkan kekuatan media yang menanamkan sesuatu berita seperti di televisi atau radio dan sebagainya kepada masyarakat sehingga hal itu mempengaruhi sikap atau perilaku mereka.
Contohnya, seperti yang kita ketahui berita-berita televisi di Indonesia kerap sekali menyiarkan berita mengenai keadaan Kota Ambon yang rusuh. Hal ini mempengaruhi sikap dan perilaku penonton yang menjadi takut berkunjung ke kota tersebut karena menganggap kota tersebut tidak aman padahal tidak seluruhnya seperti itu.
Kaitannya dengan politik ialah, media memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakatnya. Sehingga apa yang ditayangkan di media baik itu cetak maupun elektronik sangatlah tertanam dan menjiwai masyarakat tersebut. Kenyataan ini tidaklah luput dari pandangan para politisi yang ingin merebut perhatian masyarakat. Misalnya saja partai poltik. Partai yang paling banyak muncul di televisi, Koran, radio dan sebagainya  diasosiasikan sebagai partai besar dan berpengaruh.
Teori Agenda Setting
Menurut Teori Agenda Setting, media memberikan pengaruh yang amat besar terhadap khalayak dalam pemilihan presiden melalui penayangan berita, isu, citra, maupun penampilan kandidat itu sendiri. Dalam menonjolkan isu, citra, dan karakteristik tertentu kandidat, media ikut serta memberikan sumbangan yang signifikan dalam membentuk pola pikir publik dalam pengambilan keputusan dalam memilih kandidat.
Media tidak hanya tergantung pada berita kejadian melainkan juga memiliki tanggung jawab untuk mengiringi orang melalui agenda-agenda yang bisa membuka pikiran mereka.
Namun meskipun media sudah mengangkat sebuah masalah sebagai agenda dan menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat, namun kebijakan yang diambil pengambil keputusan terkadang tidaklah sejalan.
Kesimpulan
·         Media massa berperan penting terhadap kecemerlangan karier seseorang di bidang politik
·         Dapat dikatakan bahwa media massa merupakan tokoh sentral dalam aktivitas politik.
·         Beberapa teori-teori komunikasi berkaitan dengan aktivitas politik.
·         Media dengan kuat dapat mempengaruhi perspektif masyarakat sehingga para politisi sangat memanfaatkan media untuk menarik perhatian masyarakat.
·         Jadi, media dan politik sangat erat kaitannya.
Referensi
Cangara, hafied. 2009. Komunikasi Politik. Jakarta: Rajawali Pers

1 comment: